Minggu, 11 Desember 2011

Tiga Anak SUMUT yang jadi angkatan pertama jurusan Teknik Geofisika Unsyiah

Rizky Ramadhan Tanjung





Muhammad Budi Dharma




Agung Rehninta Barus

Peta Kota Medan









Beberapa peta kota Medan, Sumatera Utara

PSMS Medan


TENTANG PSMS MEDAN

Logo PSMS
Nama lengkapPersatuan Sepak bola
Medan Sekitarnya
JulukanAyam Kinantan
Didirikan1950
StadionStadion Teladan,
MedanIndonesia
(Kapasitas: 15.000)
Ketua UmumDzulmi Eldin
ManajerBenny T
PelatihRaja Isa[1]
Asisten PelatihSuyono
LigaLiga Indonesia
2008Liga Super Indonesia
Kostum kandang
Kostum tandang
Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya
 atau biasa disingkat PSMS Medan adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Medan,Sumatra Utara. PSMS Medan saat ini bermain di Liga Super Indonesia Liga Indonesia.
PSMS Medan dirikan pada tanggal 21 April 1950. Meski demikian sejak tahun 1930 telah berdiri klub Medansche Voetbal Club (MSV) yang diyakini merupakan embrio PSMS. Sejak dahulu kota Medan dikenal dunia oleh karena perkebunan tembakau Delinya. Tak heran bahwasannya logo PSMS berupa "daun" dan "bunga tembakau Deli".
PSMS Medan dikenal dengan tipe permainan khas rap-rap yakni sepak bola yang berkarakter keras, cepat dan ngotot namun tetap bermain bersih menjunjung sportivitas. Inilah yang kerap ditunjukkan oleh tim berjuluk "Ayam Kinantan" ini.
Menjelang digelarnya Liga Super Indonesia pada 12 Juli 2008, tim ini masih dipayungi dengan polemik internal antar pengurus tim dengan pihak pengelola yang mencuatkan pengunduran diri PSMS Medan dari ajang LSI 2008 di mana akhirnya pada tanggal 10 Juli 2008 Badan Liga Indonesia memutuskan untuk tetap mengikutsertakan PSMS Medan mengikuti ajang Liga Super Indonesia meski harus menggunakan Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta pada paruh musim pertama setelah pihak pengelola setuju memberi kompensasi sebesar Rp. 2,5 miliar sebagai dana renovasi infrastruktur Stadion TeladanMedan.

SEJARAH PSMS DI LIGA INDONESIA
  1. Ligina I
    • Pada musim pertama Liga Indonesia yang saat itu terbagi atas 2 wilayah, di mana PSMS berada Wilayah Barat, prestasi PSMS hanyalah di papan tengah klasemen. Pemain kunci saat itu antara lain : Iwan Karo-Karo, Abdul Rahman, Witya Fusen, Irfansyah. PSMS pada saat itu dijuluki jago kandang karena sulit dikalahkan bila bermain di Medan.
  2. Ligina II
    • Pada musim kedua Liga Indonesia, PSMS kembali bergabung di Wilayah Barat, dan PSMS kembali hanya berada di papan tengah klasemen. Pemain kunci saat itu adalah Ronaldo dan Alessando dari Brasil, serta Iwan Karo-Karo. Salah satu pertandingan pada musim ini yang paling mengesankan adalah ketika PSMS bertandang ke kandang Pelita Jaya dan menang 4 - 3, di mana gol PSMS dicetak oleh Ronaldo, Alessandro, dan 2 gol oleh Khair Rifo. Sementara, salah satu pencetak gol Pelita adalah pemain ItaliaGiuseppe Accardi yang saat ini berprofesi sebagai pemandu bakat bagi klub-klub Eropa. Musim ke-2 ini adalah awal sejarah di mana PSSI mensubsidi dua pemain asing bagi setiap tim.
  3. Ligina III
    • Pada musim ketiga Liga Indonesia, PSMS tergabung di Wilayah Tengah. Pada musim ini, PSMS hampir saja terdegradasi. Pemain kunci saat itu adalah Khair Rifo, M. Halim, dan pemain Brasil, Brazio. Musim ini menjadi awal bangkitnya PSMS di musim selanjutnya. Penampilan yang bagus dari Khair Rifo dan M. Halim membuat mereka dibeli oleh Persib Bandung pada musim berikutnya.
4.Ligina IV : 2 Wilayah (Wilayah Barat)
Prestasi : Peringkat 1 wilayah barat (sementara)
Pemain Kunci : Saphou Lassy (Gbn), Alain Mambenda (Gbn), Meiyadi Rakasiwi, M. Affan Lubis.
Komentar : Partai terakhir PSMS sebelum liga dihentikan adalah Vs PSIS dan kalah 1-2 di Teladan. Partai mengesankan adalah melawan Pelita Jaya dengan hasil 4-2 & 2-2 Pelita adalah tim favorit dengan duet Kurniawan dan Dejan Glusevic, tapi PSMS tidak terkalahkan ketika melawan mereka. Dan di musim kompetisi ini PSMS dikenal sulit ditaklukan baik ketika bermain kandang maupun tandang.
Pelatih : Jairo Matos Brazil tapi diganti oleh Suimin Dihardja.
5.Ligina V : 5/6 Wilayah ( Wilayah IA)
Prestasi : Juara Wilayah dan Semifinalis.
Pemain Kunci : Jean Michel Babouaken (Cam), Baco Sadissou (Cam), Affan Lubis, Sahari Gultom.
Komentar : Partai Pertama 8 Besar PSMS - PKT 1–0 ( Babouaken ) PSMS kalah disemifinal ketika menghadapi Persebaya dengan adu pinalti, ketika itu PSMS mengenakan seragam putih.
6.Ligina VI : 2 Wilayah (Wilayah Barat)
Pemain Kunci : Nelson Leon Sanchez (Chl), Jaime Rojas (Chl), Ariel Guttierrez (Chl), Colly Misrun, Slamet Riyadi.
Prestasi : 8 Besar Group B di Makassar.
Komentar : Merupakan tahun ketiga ditangani oleh Suimin Dihardja yang mana pelatih ini dikenal sebagi pelatih kampung yang membuat PSMS menjadi salah satu tim elit yang paling disegani di kompetisi utama Liga Indonesia. Selain itu pada musim ini, PSMS juga mengenalkan salah satu bintang lokal bernama Edu Juanda.
7.Ligina VII : 2 Wilayah (Wilayah Barat)
Pemain Kunci : Mourmada Marco (Gbn), Ariel Guttierrez (Chl), Colly Misrun, Supriyono, Edu Juanda, Sahari Gultom.
Prestasi : Juara Wilayah Barat dan semifinalis Ligina.
Komentar : Secara tragis PSMS kembali tersingkir di semifinal lewat adu pinalti yang kali ini dimenangi oleh PSM Makassar. PSMS sendiri ketika adu pinalti terpaksa menggunakan kiper kedua, Suprayetno setelah Sahari Gultom mengalami cedera. Musim ketujuh ini juga menjadi titik balik dari kekuatan PSMS yang membuat pelatih Suimin Diharja keluar.
Skuad lainnya: Abdul Rahman Marasabessy, Mahadi, Lilik Suheri, Gunawan, M.Erwin, Agustiono. Sueb Suprarpto, Alamsyah Nasution, Sugianto, Slamet Riyadi.
8.Ligina VIII : 2 Wilayah (Wilayah Barat)
Pemain Kunci : Zulkarnaen, Nasib Rayadi, Francis Wolo (Lbr), Herman Pulalo, Saktiawan Sinaga, Syaiful Amri Harahap, Supriyono.
Prestasi : Degradasi.
Komentar : Prestasi paling buruk PSMS meski sempat mendapat bantuan tenaga dari Saphou Lassy.
Pelatih : Abdul Rahman Gurning.
9. Ligina IX : 2 Wilayah (Wilayah Barat)
Pemain Kunci : M. Affan Lubis, Nasib Rayadi, Saktiawan Sinaga, Coli Misrun
Prestasi : Peringkat 2 Divisi Satu dan Promosi ke Divisi Utama
Pelatih : Nobon Kayamudin
Komentar : Bermain di Divisi Satu adalah sejarah terburuk bagi salah satu tim pilar Liga Indonesia ini. Nabun di bawah tangan dingin pelatih Nobon Kayamudin, PSMS berhasil promosi ke Divisi Utama. Kendati membawa PSMS promosi, Nobon didepak oleh klub dan kemudian digantikan oleh pelatih Sutan Harhara.
10. Ligina X : 2 Wilayah (Wilayah Barat)
Pemain Kunci : M. Halim, Cristian Gonzales (Cili), Saktiawan Sinaga
Prestasi : Peringkat ke-7 Wilayah Barat
Pelatih : Sutan Harhara
Komentar : Kembali ke Divisi Utama membuat PSMS tidak ingin lengah dan mengulang degradasi. Meski dibesut pelatih stylish Sutan Harhara, PSMS hanya bertengger di papan tengah Wilayah Barat.
11. Ligina XI : 2 Wilayah (Wilayah Barat)
Pemain Kunci : Alejandro Tobar (Cili), Alcidio Fleitas (Cili), Cristian Carrasco (Cili), Saktiawan Sinaga, Mario Alberto (Cili), Mbom Mbom Julien (Kamerun)
Prestasi : Babak 8 Besar
Pelatih : M. Khaidir
Komentar : Di musim pertama menjadi pelatih utama di PSMS Medan membuat nama mantan pelatih kepala PSAD Medan M. Khaidir melejit menjadi salah satu pelatih yang cukup disegani di Liga Indonesia seiring dengan keberhasilannya membawa PSMS melaju ke putaran 8 Besar.
12. Ligina XII : 2 Wilayah (Wilayah Barat)
Pemain Kunci : Markus Horison, Alejandro Tobar (Cili), Mario Alberto (Cili), Mbom Mbom Julien (Kamerun), Greg Nwokolo (Nigeria), Saktiawan Sinaga, Legimin Raharjo, Mahyadi Panggabean
Prestasi : Peringkat 5 Wilayah Barat
Pelatih : M. Khaidir
Komentar : Pada musim kedua kepelatihan M. Khaidir justru menjadi puncak karirnya bersama PSMS Medan setelah dituntut mundur pasca kekalahan kandang atas Persitara yang juga mampu mengalahkan PSMS di kandang Persitara yang ketika itu digelar di CilegonBanten. PSMS sendiri hanya menduduki posisi 5 dan gagal melaju ke babak 8 besar setelah pada pertandingan terakhir kalah 0-1 atas Persijap Jepara yang digelar di Stadion TeladanMedan. Posisi kosong M. Khaidir untuk sementara diganti oleh Asisten Pelatih Rudi Sa'ari yang berhasil memboyong untuk ketiga kalinya event tahunan Piala Emas Bang Yos di Jakarta. Musim ini para pendukung PSMS dan anggota dewan memintar pertanggungjawaban APBD senilai Rp. 16 Miliar yang dikucurkan untuk mengikuti Ligina XII.
13. Ligina XIII : 2 Wilayah (Wilayah Barat)
Pemain Kunci : Markus Horison, Murphy Kumonple Nagbe (Liberia), James Koko Lomell (Liberia), Legimin Raharjo, Usep Munandar, Mbom Mbon Julien (Kamerun), Mahyadi Panggabean, Saktiawan Sinaga, Supardi, Gustavo Chena (Argentina)
Pelatih : Freddy Muli
Komentar : Inilah prestasi tertinggi PSMS Medan dengan menjadi finalis Liga Indonesia. Di partai puncaknya PSMS dikalahkan 1-3 oleh Sriwijaya FC yang juga berhasil menyingkirkan PSMS di babak semifinal Piala Indonesia. Hanya setahun menangani PSMS, pelatih Freddy Muli memilih kembali ke Persebaya yang dilatihnya sebelum hengkang ke PSMS Medan.
14. Liga Super Indonesia 2008 Pemain Kunci : Ellie AiboyMarkus HorisonOkto Maniani, Zada, Mario Costas. Pelatih : Rudi Keltjes Mengawali Musim pertama penyelenggaraan Liga Super, PSMS dilanda banyak masalah. Mulai dari eksodus besar-besaran para pemain bintang yang keluar karena masalah gaji yang tak terselesaikan, ditambah Stadion Teladan yang tak lulus stratifikasi Liga Super yang membuat PSMS harus menjadi tim musafir yang berpindah - pindah home base hingga masalah perpecahan di tubuh Tim. PSMS mengawali liga super dengan sangat buruk. Di bawah asuhan Eric William, PSMS berkutat di zona deglarasi sepanjang paruh musim pertama. Melihat prestasi ini, Eric William akhirnya didepak digantikan oleh Lestiadi.
Memasuki putara kedua liga super pembenahan besar besaran dilakukan. Diantaranya menarik Rudi Keltjes sebagai Pelatih Kepala mengganti posisi Lestiadi yang dijadikan Assisten Pelatih, hingga berpindah homebse dari Stadion Siliwangi Bandung menjadi Stadion Jakabaring Palemban. Hasilnya sedikit demi sedikit PSMS berhasil merangkak keluar dari zona deglarasi. Bahkan di kompetisiAFC Cup PSMS berhasil membuat rekor sebagai klub Indonesia pertama yang berhasil lolos ke Babak 16 Besar setelah menjadi Runner Up Group F dibawah South China FC dari Hongkong walau kemudian ditundukkan Chonburi FC dari Thailand di Perdelapan Final. Namun sayang di akhir kompetisi PSMS harus finish di urutan ke 15 yang mengharuskan ayam kinantan menjalani laga Play-Off menghadapi peringkat 4 Divisi Utama Persebaya Surabaya memperebutkan Tiket Liga Super musim depan.
PSMS akhirnya terdegradasi untuk kedua kalinya setelah pada partai tersebut PSMS takluk 6-7 dalam drama adu penalti di Stadion Siliwangi Bandung. untuk kedua kalinya PSMS harus menerima kenyataan terdegrarasi setelah pada musim sebelumnya menjadi Runner Up liga.

SUPPORTER
PSMS Medan memiliki kelompok pendukung yang bernama "SMeCK Hooligan" (Supporter Medan Cinta Kinantan Hooligan) yang terbentuk pada 30 September 2003. Selain itu ada juga PSMS Medan Fans Club (PFC) yang selain mendukung PSMS di Stadion Teladan Medan, mereka juga ikut memberikan dukungan kepada tim yang terbentuk 30 April 1950 itu kala bertandang ke Pulau Jawa. Kampak FC juga merupakan salah satu klub suporter pendukung pertama yang dimiliki PSMS Medan, meski kini dengan massa yang paling sedikit.

REKOR PERSERIKATAN
  • 1954 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
  • 1957 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar)
  • 1967 - Juara, mengalahkan Persebaya Surabaya
  • 1971 - Juara, mengalahkan Persebaya Surabaya
  • 1975 - Juara bersama, dengan Persija Jakarta
  • 1983 - Juara, mengalahkan Persib Bandung
  • 1985 - Juara, mengalahkan Persib Bandung
  • 1992 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang

REKOR DI LIGA INDONESIA
  • 1994/1995 - Peringkat ke-9 Divisi Utama Wilayah Barat
  • 1995/1996 - Peringkat ke-11 Divisi Utama Wilayah Barat
  • 1996/1997 - Peringkat ke-10 Divisi Utama Wilayah Tengah
  • 1997/1998 - Peringkat ke-1 Divisi Utama Wilayah Tengah (Liga dihentikan)
  • 1998/1999 - Semifinalis Divisi Utama ( Juara Grup A, Peringkat ke-2 Grup Q Babak 10 Besar)
  • 1999/2000 - Babak 8 Besar Divisi Utama (Peringkat ke-4 Wilayah Barat)
  • 2001 - Semifinalis Divisi Utama (Juara Wilayah Barat, Juara Grup Barat Babak 8 Besar)
  • 2002 - Peringkat ke-11 Divisi Utama (Degradasi)
  • 2003 - Divisi Satu, Peringkat ke-2 (Juara Grup A)
  • 2004 - Peringkat ke-7 Divisi Utama
  • 2005 - Peringkat ke-4 Divisi Utama (Peringkat ke-4 Wilayah Barat, Peringkat ke-2 Grup Timur Babak 8 Besar)
  • 2006 - Peringkat ke-5 Wilayah Satu
  • 2007 - Runner-up
  • 2008 - degardasi ke divisi utama

GELAR LAIN
  • 2005 - Juara ke-4 Copa Dji Sam Soe
  • 2005 - Juara Pertama Piala Emas Bang Yos II (14 Februari 2005), di final mengalahkan tim asal Singapura Geylang United FC dengan skor 5-1.
  • 2005 - Juara Pertama Piala Emas Bang Yos III (17 Desember 2005), di final mengalahkan Persik Kediri dengan skor 2-1.
  • 2006 - Juara Pertama Piala Emas Bang Yos IV(16 Desember 2006), di final mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 4-2 (1-1) melalui drama adu pinalti dan PSMS Medan dinobatkan sebagai pemilik abadi Piala Emas Bang Yos.

PELATIH




Lirik Lagu Anak Medan Trio Lamtama


Anak medan, Anak medan, Anak medan do au, kawan
Modal pergaulan boido mangolu au,
Tarlobi dipenampilan main cantik do au, kawan
Sonang manang susah happy do diau,

Nang pe 51, solot di gontinghi,
Siap bela kawan berpartisipasi,
378 Sattabi majo disi,
Ada harga diri mengantisipasi

Reff:
Horas… Pohon pinang tumbuh sendiri
Horas… Tumbuhlah menantang awan
Horas… Biar kambing di kampung sendiri
Horas… Tapi banteng di perantauan

Anak medan, Anak medan, Anak medan do au, kawan
Susah didonganku soboi tarbereng au
Titik darah penghabisan ai rela do au, kawan
Hansur demi kawan, ido au kawan 
...
Nang pe 51, solot di gontinghi,                                         
Siap bela kawan berpartisipasi,
378 Sattabi majo disi,
Ada harga diri mengantisipasi
Back to reff
Anak medan, Anak medan, Anak medan do au, kawan
Susah didonganku soboi tarbereng au
Titik darah penghabisan ai rela do au, kawan
Hansur demi kawan, ido au kawan 
Anak medan do au, kawan 2x...

Anak Medan Ciptakan Situs Jejaring Menulis Dunia Maya


Dua warga Kota Medan Bambang Saswanda dan Palit Hanafi, lulusan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara menciptakan situs jejaring sosial khusus bagi mereka yang berkeinginan menulis di dunia maya.
Bambang Saswanda, di Medan, mengatakan, situs penulisan tersebut merupakan yang pertama dengan konsep jejaring sosial dan telah diperkenalkan pada masyarakat sejak Mei 2011 melalui website letterater.com.
Ide membuat jejaring sosial dunia penulisan tersebut berawal ketika ia melihat banyaknya karya tulis yang indah berbentuk puisi dan cerpen dibuat oleh anak negeri di situs jejaring sosial  terbesar di dunia saat ini.
Namun kegelisahan muncul karena ternyata karya tersebut tidak dikembangkan dalam satu media yang dimiliki anak bangsa. Hanya  sebatas menulis dan melepaskan ide-ide setelah itu selesai tanpa adanya wadah yang jelas untuk menampung hasil kreatifitas tersebut.
Akibat kegelisahan yanga terjadi itu, lanjutnya, lalu dilakukan riset dan diskusi hingga akhirnya memiliki satu kesepakatan untuk memberikan wadah pada penulis dunia maya.
Dengan konsep jejaring sosial, mereka menempatkan puisi dan cerpen sebagai segmen awal. Ide terus dikembangkan, lingkup penulisan juga semakin diluaskan, ia menambahkan kolom untuk penulisan catatan harian/jurnal.
Akhirnya terciptalah Letterater, sebuah media yang memfasilitasi kegiatan tulis menulis. Letterater hadir dengan menggabungkan beberapa konsep jejaring sosial yang sudah ada misalnya seperti Facebook, Twitter dan blog.
"Penggabungan ini dilakukan untuk menyempurnakan dan memudahkan pengguna dalam memanfaatkan Letterater ketika ingin membagikan tulisan, berteman, dan melakukan aktivitas lainnya," kata Saswanda.
Setelah konsep terbentuk, keduanya lalu melibatkan tiga orang relawan lainnya dalam proses pengarapan skema website.
"Jadi sebenarnya Letterater ini adalah sebuah konsep baru yang belum pernah ada. Kami menyediakan tempat dan mengapresiasi penulis untuk membagikan karyanya dan yang terpenting, kami juga menggerakkan pengguna internet Indonesia agar lebih bangga menggunakan hasil karya anak bangsa sendiri," katanya.
Rodhiah, salah seorang petugas administrasi di www.letterater.com tersebut mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pengguna terbesar jejaring sosial Facebook.
"Artinya ini tentunya membuktikan bahwa internet bukan lah barang yang baru lagi di Indonesia. Facebook merupakan produk orang luar, mengapa kita tidak menggunakan produk anak negeri melalui www.latterater.com tersebut," katanya.

Anak Medan Lolos Ke Milan


Kota Medan dapat berbangga setelah satu dari enam wakil Medan di Milan Camp Junior yang baru saja menggelar seleksi di Bali, berhasil meloloskan Paolo Oktavianus Sitanggang bersama 17 peserta terbaik lainnya mengikuti Intesa San Paolo Cup di Milan, Oktober lalu. 
     
Pemain asal SSB Surya Putra Marindal ini sebelumnya memecahkan rekor blip test dengan level 12 di Stadion Teladan beberapa waktu lalu. Siswa kelahiran 17 Oktober 1995 ini berhasil mencuri perhatian tim pelatih kala bersaing dengan 150 anak terbaik dari 10 kota yang mengikuti program AC Milan Junior Camp di Bali. 
     
Pencapaian buah hati pasangan Maringan Sitanggang dan Esiana Silalahi ini tentu membuat hati kedua orang tuanya bangga. Tiba di Bandara Polonia Medan bersama kelima rekan lainnya baru-baru ini, Paolo cs disambut keluarga dan Milanisti Indonesia Sezione Medan.
     
 “Saya bangga anak saya bisa lolos ke Italia. Sebagai orang tua, pencapaian ini sangat membanggakan kami. Tapi tentu saja, kami inginkan yang terbaik untuknya karena memang Paolo memiliki tekad kuat menjadi pemain bola,” ungkap Maringan Sitanggang, ayah Paolo, mengaku terharu dengan lolosnya anaknya itu.
     
Ketua Milanisti Indonesia Sezione Medan, Syaiful Amri Sambas, pun mengucapkan selamat kepada Paolo dan anggota tim lain yang terpilih.