Senin, 14 April 2014

Koreksi-Koreksi Pada Metode Gravity "Gaya Berat"

Dalam pengukuran metode gravitasi, percepatan gravitasi yang diukur tidak hanya berasal dari densitas yang dipengaruhi oleh anomali saja, tetapi ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi data percepatan gravitasi yang diukur, diantaranya yaitu efek variasi waktu (efek kelelahan alat (drift) dan efek pasang surut (tidal)) dan satu lagi yaitu efek variasi spasial (efek topografi, efek lintang dan lain sebagainya).
Oleh karena banyak faktor yang mempengaruhi nilai pengukuran gravitasi, maka perlu dilakukan koreksi-koreksi di dalam proses pengolahan datanya.

A.    Koreksi Karena Variasi Waktu

v  Drift and Tidal Correction (Koreksi Kelelahan Alat dan Pasang Surut)

        Koreksi  drift dilakukan karena adanya kelelahan alat (pegas) ketika dilakukan  pengukuran. Setelah dipakai berulang-ulang pada satu hari pengukuran maka pegas  tersebut akan mengalami kelelahan untuk koreksinya ialah dengan kembali  melakukan pengukuran di titik  base sesering mungkin. Pengukuran kembali di  titik  base dapat dilakukan setiap satu jam sekali atau dua jam sekali tergantung  kondisi yang terjadi di lapangan. Namun, semakin sering melakukan pengukuran  kembali maka akan semakin baik dalam mendapatkan data untuk koreksi.   
Koreksi  tidal ialah koreksi yang dilakukan untuk menghilangkan efek  tarikan gravitasi dari benda-benda ruang angkasa (bulan dan matahari) yang berubah terhadap waktu.  Biasanya koreksi ini dilakukan bersamaan dengan koreksi  drift. Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.






B.     Koreksi Karena Variasi Spasial

           Koreksi ini dilakukan karena bentuk pengaruh dari bentuk bumi yang ellipsoid (tidak bulat sempurna) menyebabkan terjadinya perbedan jari-jari bumi, pengaruh ketinggian dan juga pengaruh dari efek topografi bumi.

v  Latitude Correction (Koreksi Lintang)

        Koreksi ini dilakukan untuk mengoreksi nilai gaya  berat pada setiap lintang  geografis yang disebabkan oleh bentuk bumi yang ellipsoid dan adanya gaya  sentrifugal yang disebabkan oleh rotasi bumi. Persamaan untuk koreksi lintang adalah :




v  Free Air Correction (Koreksi Udara Bebas)

Koreksi ini untuk menghilangkan pengaruh dari ketinggian terhadap nilai  pengukuran pada suatu titik pengamatan. Dengan h adalah ketinggian stasiun titik pengamatan dari permukaan laut.




v  Bouger Slab Correction (Koreksi Bouger)

Koreksi ini merupakan koreksi pertama yang dilakukan untuk perhitungan  kelebihan massa pada titik observasi terhadap permukaan laut. Selain itu, koreksi  ini menghitung defisiensi massa pada titik observasi yang terletak di bawah  permukaan laut. Bentuk persamaan dari koreksi ini adalah :


dengan r ialah densitas rata-rata dari batuan di sekitar area pengukuran.



v  Terrain Correction (Koreksi Topografi)

Koreksi ini menghitung variasi percepatan gravitasi yang disebabkan variasi dari  topografi pada setiap titik observasi. Bentuk dari persamaannya adalah :    



Nilai gravitasi yang benar-benar ditimbulkan oleh sumber batuan bawah  permukaan dikenal dengan anomali gravitasi (anomali Bouger).  Anomali gravitasi menggambarkan variasi lateral dari densitas batuan yang secara  tidak langsung menggambarkan struktur geologi bawah permukaan. Hal ini  menyebabkan metode gravitasi digunakan sebagai pengukuran geofisika tahap awal  dalam eksplorasi migas (basement setting), tambang, panas bumi dan lain sebagainya.  



v  Isostasy Correction

Isostasy berlaku pada pegunungan skala yang luas, pegunungan di tengah laut. Anomali gravitasi berskala besar menunjukkan bahwa litosfer yang didukung hidrostatik yaitu kolom batu mengapung di atas tingkat kompensasi. Anomali gravitasi skala besar akibatnya mencerminkan struktur litosfer. Beberapa daerah dari Bumi, meskipun, tidak seimbang isostatik .
Sebuah pengukuran gravitasi di pegunungan akan menampilkan gravitasi Bouguer negatif, karena gunung-gunung memiliki akar kepadatan rendah .

Keseimbangan isostatic bertanggung jawab untuk elevasi.


Rujukan :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar