Minggu, 11 Desember 2011

Anak Medan Ciptakan Situs Jejaring Menulis Dunia Maya


Dua warga Kota Medan Bambang Saswanda dan Palit Hanafi, lulusan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara menciptakan situs jejaring sosial khusus bagi mereka yang berkeinginan menulis di dunia maya.
Bambang Saswanda, di Medan, mengatakan, situs penulisan tersebut merupakan yang pertama dengan konsep jejaring sosial dan telah diperkenalkan pada masyarakat sejak Mei 2011 melalui website letterater.com.
Ide membuat jejaring sosial dunia penulisan tersebut berawal ketika ia melihat banyaknya karya tulis yang indah berbentuk puisi dan cerpen dibuat oleh anak negeri di situs jejaring sosial  terbesar di dunia saat ini.
Namun kegelisahan muncul karena ternyata karya tersebut tidak dikembangkan dalam satu media yang dimiliki anak bangsa. Hanya  sebatas menulis dan melepaskan ide-ide setelah itu selesai tanpa adanya wadah yang jelas untuk menampung hasil kreatifitas tersebut.
Akibat kegelisahan yanga terjadi itu, lanjutnya, lalu dilakukan riset dan diskusi hingga akhirnya memiliki satu kesepakatan untuk memberikan wadah pada penulis dunia maya.
Dengan konsep jejaring sosial, mereka menempatkan puisi dan cerpen sebagai segmen awal. Ide terus dikembangkan, lingkup penulisan juga semakin diluaskan, ia menambahkan kolom untuk penulisan catatan harian/jurnal.
Akhirnya terciptalah Letterater, sebuah media yang memfasilitasi kegiatan tulis menulis. Letterater hadir dengan menggabungkan beberapa konsep jejaring sosial yang sudah ada misalnya seperti Facebook, Twitter dan blog.
"Penggabungan ini dilakukan untuk menyempurnakan dan memudahkan pengguna dalam memanfaatkan Letterater ketika ingin membagikan tulisan, berteman, dan melakukan aktivitas lainnya," kata Saswanda.
Setelah konsep terbentuk, keduanya lalu melibatkan tiga orang relawan lainnya dalam proses pengarapan skema website.
"Jadi sebenarnya Letterater ini adalah sebuah konsep baru yang belum pernah ada. Kami menyediakan tempat dan mengapresiasi penulis untuk membagikan karyanya dan yang terpenting, kami juga menggerakkan pengguna internet Indonesia agar lebih bangga menggunakan hasil karya anak bangsa sendiri," katanya.
Rodhiah, salah seorang petugas administrasi di www.letterater.com tersebut mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pengguna terbesar jejaring sosial Facebook.
"Artinya ini tentunya membuktikan bahwa internet bukan lah barang yang baru lagi di Indonesia. Facebook merupakan produk orang luar, mengapa kita tidak menggunakan produk anak negeri melalui www.latterater.com tersebut," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar