Dua warga Kota
Medan Bambang Saswanda dan Palit Hanafi, lulusan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara menciptakan situs jejaring sosial
khusus bagi mereka yang berkeinginan menulis di dunia maya.
Bambang
Saswanda, di Medan, mengatakan, situs penulisan tersebut merupakan yang
pertama dengan konsep jejaring sosial dan telah diperkenalkan pada
masyarakat sejak Mei 2011 melalui website letterater.com.
Ide membuat
jejaring sosial dunia penulisan tersebut berawal ketika ia melihat
banyaknya karya tulis yang indah berbentuk puisi dan cerpen dibuat oleh
anak negeri di situs jejaring sosial terbesar di dunia saat ini.
Namun
kegelisahan muncul karena ternyata karya tersebut tidak dikembangkan dalam
satu media yang dimiliki anak bangsa. Hanya sebatas menulis dan
melepaskan ide-ide setelah itu selesai tanpa adanya wadah yang jelas untuk
menampung hasil kreatifitas tersebut.
Akibat
kegelisahan yanga terjadi itu, lanjutnya, lalu dilakukan riset dan diskusi
hingga akhirnya memiliki satu kesepakatan untuk memberikan wadah pada
penulis dunia maya.
Dengan konsep
jejaring sosial, mereka menempatkan puisi dan cerpen sebagai segmen awal.
Ide terus dikembangkan, lingkup penulisan juga semakin diluaskan, ia
menambahkan kolom untuk penulisan catatan harian/jurnal.
Akhirnya
terciptalah Letterater, sebuah media yang memfasilitasi kegiatan tulis
menulis. Letterater hadir dengan menggabungkan beberapa konsep jejaring
sosial yang sudah ada misalnya seperti Facebook, Twitter dan blog.
"Penggabungan
ini dilakukan untuk menyempurnakan dan memudahkan pengguna dalam
memanfaatkan Letterater ketika ingin membagikan tulisan, berteman, dan
melakukan aktivitas lainnya," kata Saswanda.
Setelah konsep
terbentuk, keduanya lalu melibatkan tiga orang relawan lainnya dalam
proses pengarapan skema website.
"Jadi
sebenarnya Letterater ini adalah sebuah konsep baru yang belum pernah ada.
Kami menyediakan tempat dan mengapresiasi penulis untuk membagikan
karyanya dan yang terpenting, kami juga menggerakkan pengguna internet
Indonesia agar lebih bangga menggunakan hasil karya anak bangsa
sendiri," katanya.
Rodhiah, salah
seorang petugas administrasi di www.letterater.com tersebut mengatakan,
Indonesia merupakan salah satu pengguna terbesar jejaring sosial Facebook.
"Artinya
ini tentunya membuktikan bahwa internet bukan lah barang yang baru lagi di
Indonesia. Facebook merupakan produk orang luar, mengapa kita tidak
menggunakan produk anak negeri melalui www.latterater.com
tersebut," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar